Jumat, 20 Desember 2024

LOVE IS IN THE AIR : MENGUKUR MOMEN ROMANTIS DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN HUBUNGAN


Oleh : Galang, Afrija J.K asuara, Nurhayati Mohamad, Murhimah A. Kau


Ilustrasi Gambar
sumber Gambar : https://pixabay.com

1. Definisikan “Romantis” untuk Hubungan Anda

Pasangan harus terlebih dahulu mendefinisikan apa yang dianggap sebagai “momen romantis” bagi mereka. Ini dapat melibatkan komunikasi terbuka, brainstorming, dan mengidentifikasi aktivitas, gerakan, atau pengalaman spesifik yang membangkitkan perasaan cinta, koneksi, dan keintiman. Memahami preferensi individu dan nilai bersama sangat penting untuk menciptakan pengalaman yang bermakna (Gottman & Silver, 2015).

2. Jadwalkan Waktu Romantis

Membuat jadwal yang konsisten untuk momen romantis membantu memastikan bahwa momen tersebut menjadi bagian rutin dari hubungan. Ini dapat melibatkan menyisihkan waktu tertentu untuk kencan, percakapan intim, atau tindakan kasih sayang kecil. Teori perubahan perilaku menunjukkan bahwa membangun rutinitas dan kebiasaan mendorong konsistensi dan keberhasilan jangka panjang. (Gottman & Silver, 2015).

3. Komunikasi yang Sadar dan Mendengarkan Aktif

Komunikasi yang efektif sangat penting untuk menumbuhkan romantisme. Pasangan harus berlatih mendengarkan aktif, mengekspresikan kebutuhan dan keinginan mereka dengan empati dan pengertian. Pemeriksaan rutin dan dialog terbuka dapat membantu mengatasi masalah apa pun dan menjaga koneksi emosional yang kuat. Penelitian menekankan peran penting komunikasi yang efektif dalam memupuk hubungan yang sehat (Gottman & Silver, 2015).

4. Gerakan Kecil dan Tindakan Pelayanan

            Tindakan kebaikan dan kasih sayang kecil, seperti meninggalkan catatan cinta, membuat kopi, atau memberikan pelukan, dapat secara signifikan memengaruhi keintiman. Pasangan dapat membuat “bank gerakan” dari tindakan kecil yang bermakna untuk digunakan sepanjang minggu. Studi tentang pemeliharaan hubungan menyoroti efek kumulatif dari interaksi kecil dan positif pada kepuasan hubungan secara keseluruhan (Reis & Gable, 2003).

5. Pengalaman Bersama dan Petualangan

            Metodologi: Pasangan harus secara aktif mencari pengalaman baru dan menarik untuk dibagikan. Ini bisa melibatkan mencoba restoran baru, melakukan perjalanan akhir pekan, atau mempelajari keterampilan baru bersama. Petualangan bersama ini memperkuat ikatan dan menciptakan kenangan abadi. Aktivitas dan pengalaman bersama berkontribusi pada rasa identitas bersama dan memperkuat ikatan pasangan. (Reis & Gable, 2003).

6. Tinjauan dan Penyesuaian Rutin:

            Penting untuk secara teratur meninjau efektivitas strategi yang dipilih dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Pasangan dapat mendiskusikan apa yang berjalan dengan baik, apa yang perlu ditingkatkan, dan bagaimana terus mengembangkan pendekatan mereka untuk menumbuhkan romantisme. Peningkatan dan adaptasi yang berkelanjutan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang dalam upaya apa pun, termasuk pemeliharaan hubungan. (Reis & Gable, 2003).

KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan kelayakan dan nilai dari pengukuran kuantitatif perilaku romantis dalam hubungan asmara. Korelasi yang kuat antara tindakan romantis spesifik dan kepuasan hubungan menggarisbawahi pentingnya secara aktif terlibat dalam perilaku ini untuk memelihara dan mempertahankan kemitraan yang memuaskan. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi terapis hubungan dan peneliti, menyoroti potensi untuk intervensi yang ditargetkan yang bertujuan untuk meningkatkan ekspresi romantis dan kesejahteraan hubungan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Gottman, J. M., & Silver, N. (2015). The seven principles for making marriage work.  Harmony.

Markman, H. J., Stanley, S. M., & Blumberg, S. L. (2001). Fighting for your marriage.  Jossey-Bass.

Reis, H. T., & Gable, S. L. (2003).  Toward a positive psychology of relationships.  Review of General Psychology, 7(2), 125-144.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar