Senin, 25 November 2024

PILKADA SO DEKAT

 By. Safrin Lamusrin


     Pilkada, tinggal menghitung hari pemilihan kepala daerah (PILKADA) dilaksanakan secara serentak hampir di seluruh indonesia setidaknya pada pemilihan kepala daerah tahun ini disetiap daerah akan memilih Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati, serta Walikota dan wakil walikota. Beberapa bulan yang lalu calon kepala daerah di masing-masing daerah sudah melakukan pendaftaran ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) baik di tingkat satu mauoun dua (Provinsi, Kabupaten/Kota). Kemudian disusul dengan kampanye, pada sesi kampanye ini masing-masing calon kepala daerah menawarkan prodak program kerja yang mereka tawarkan kepada konstituen agar memilih mereka. Persaingan sangatlah sengit, masing masing calon kepala daerah saling beradu gagasan seakan menciotakan kekuatan magenetik yang ingin menarik suara rakyat untuk mendukung mereka. 

           Tanggal 27 November adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh masing-masing calon kepala daerah, semua usaha mereka mulai dari pendaftaran dan kampanye akan ditentukan di tanggal 27 November 2024. Yang menentukan mereka untuk duduk sebagai orang nomor satu di daerah adalah rakyat itu sendiri. Sebagai konstituen kita harus rasional dalam memilih, apa itu rasional dalam memilih? Memilih rasional adalah suatu proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang logis, sistematis, dan objektif. Dalam membuat pilihan, seseorang yang rasional akan berusaha memaksimalkan manfaat atau keuntungan yang diperoleh, sambil meminimalkan kerugian atau risiko yang mungkin terjadi.

          Dalam hal ini, penulis mengharapkan agar para pemilih harus jeli dan objektif dalam memilih calon kepala daerah. Objektif dalam memilih dengan memperhatikan seperti tawaran politik seperti program kerja, Visi dan misi, yang sudah mereka galakan dan paparkan pada saat kampanye dan orasi politik pada waktu itu. Mengapa demikian? Karna kunci kesuksesan mereka untuk mendapatkan kursi satu di daerah adalah pada kita. Setelah mereka terpilih mereka akan bekerja 5 tahun kedepan. Nah kedepannya mereka yang terpilih akan membereskan masalah-masalah yang ada di daerah dan membawa perubahan dan kesejahteraan masyarakat bagi daerah.

POLITIK UANG MENENTUKAN MASYARAKAT UNTUK MEMBERIKAN SUARANYA DI TPS

 

By. Yasrin Abas

    Indonesia sangat menjunjung tinggi pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM). Hak asasi terdiri dari banyak jenis termasuk hak dalam berpolitik  Hak politik yang dimiliki rakyat adalah dengan memberikan suara pada saat pemilu berlangsung. tapi apakah uang bisa menetukan masyarakat untuk meberikakan suaranya ke TPS ?. hal ini bisa saya katakan YA, karena sesui pengamatan saya di lingkuangan masyarakat bahwasanya ada bebrpa orang yang mengatakan bahwa mereka belum menentukan pilihanya karena mereka menunggu yang mnamnya serangan fajar atau politik uang  yang tim sukses atau orang yang memenangkan berikan. 

    Hal ini bukan suatau hal yang baru dalam proses pemilihan kita  tapi ini suda manjdi salah satu hal biasa, ketika kita kaji  lebih dalam lagi, many politik ini adalah sala satu hal yang menjadi satu hal  terbiasa nah kebiasaan ini lama lama akan manjdi budaya dalam tardisi, maka karena ketika politik uang ini akan hilang secra tidak langsung tingakat partisipasi masyarakat untuk meberikan suaranya di tps itu akan berkurang atau menurut karena mereka menggap bahwa ada yang kurang dalam proses politik, mereka manggap bahwa ini sudah majadi budaya, dalam prsfektif  masayarakat lokal budaya adalah tardisi yang tidak bisa di hilakangakan.

    Tapi apakah many politik bisa di hilngakan secara total yah tentu saja bisa dia harus dengan proses yang panjang dan merlukan kerja sama antra pemrintah dan masyarakat, kemudaian setiap bakal calon harus berkomitemen dan konsisten untuk tidak membagikan many politik.beberapa solusi ini harus di jalanakan secara konsisten ketika salah satu tidak terjalanakan.?

     Hal bisanya ada salah satu bakal calon memiliki ambisisus untuk memenangakan semaua pasti akan di lakukakan  hal ini sama seperti yang teronya Niccolò Machiavelli, seorang pemikir politik dan penulis Italia abad ke-16, dikenal karena karyanya yang kontroversial, terutama bukunya yang terkenal, "The Prince" (Il Principe). Salah satu aspek sentral dalam pemikiran Machiavelli adalah konsep bahwa tujuan menghalalkan segala cara dalam politik. Baginya, seorang pemimpin harus siap menggunakan kekuatan, tipu daya, dan manipulasi untuk mempertahankan kekuasaannya.

    ecara kesimpulan bisa di garis bawahi  politik uang sudah majadi tradisi kita  yang mungkin akan susa di hilanahgkan ketika pemrintah dan masyarakat tidak meiliki komitmen dan konsisten unutuk menggakan budaya seperti ini tertama para bakal calon harus yang berkomitmen kuat. Tapi bahwasanya cara kita berpolitik secara tidak langsuang itu mamakai teornya atau pandangan Niccolò Machiavelli, seorang pakar politik dari barat.